Manipulasi Gugus Fungsi yang bersifat heteroatom
MENGGANTI GUGUS FUNGSI YANG BERSIFAT HETEROATOM
Dalam kimia organik, setiap atom selain karbon atau hidrogen dalam molekul organik disebut heteroatom, dimana hetero-berarti "berbeda baik dari karbon atau hidrogen."
Struktur hidrokarbon dapat berfungsi sebagai kerangka dipasangnya heteroatom. Sama seperti ornamen yang memberikan karakter ke pohon natal, jadi jangan heteroatom memberikan karakter pada molekul organik. Dengan kata lain, heteroatom dapat memiliki efek mendalam pada sifat-sifat suatu molekul organik.
Molekul organik diklasifikasikan menurut kelompok kandungan fungsional mereka, sebuah kelompok fungsional didefinisikan sebagai kombinasi atom yang berperilaku sebagai sebuah unit. Sebagian besar kelompok fungsional dibedakan oleh kandungan heteroatom mereka.
Heteroatom berperan dalam menentukan sifat kelas masing-masing yang merupakan tema dasar. Ketika Anda mempelajari materi ini, fokus pada pemahaman kimia doan sifat fisik ofcompounds berbagai kelas, untuk melakukan hal itu akan memberikan penghargaan yang lebih besar dari keragaman yang luar biasa dari molekul organik dan banyak aplikasi mereka
.. pada suatu alkohol manipulasi gugus fungsi sangat diperlukan, yaitu bagaimana alkil yang berupa CH3 dapat disumbangkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara yaitu merubah alkohol menjadi sulfonat ester, dengan menggunakan katalis yang basa piridin.
Basa piridin digunakan sebgai katalis, dimana PEB dari nitrogen (N) akan mengikat PEB dari atom hidrogen (H).
Nitrogen akan mengikat Hidrogen, tetapi ikatan ini hanya sementara saja karena Hidrogen belum putus, karena pada toksilat ada Cl yang lebih reaktif untuk mengikat Hidrogen maka ikatan N dan H lepas sehingga piridin terbentuk kembai (katalis terbentuk kembali) sehingga Hidrogen putus dan menyebabkan oksigen bermuatan negatif (-) dan dan S bermuatan positif (+). selanjutnya O negatif akan berikatan dengan S positif, karena ikatan pada fenol terjadi resonansi sehingga ikatan akan cenderung mengarah ke fenol sehingga atom O yang terikat pada S dapat putus sehingga terbentuk sulfonat ester dan terbentuk CKarbokation metil sebagai agen pengalkilasi.
Next.....
kasus selanjutnya yaitu, bagaimana R tersier pada gambar diatas dapat menjadi agen alkilasi dan bagaimana bisa terbentuk senyawa sianida.
adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:
- penyumbang Cn berasal dari Trimetil Silil Klorida (Me3SiCn)
- mengguakan katalis SnCl4, yang merupakan asam lewis karena Sn sebagai logam transisi memiliki orbital d yang kosong dimana orbital tersebut terisis oleh elektron dari Cl.
Next.....
gugus pelindung ialah, suatu agen yang dapat melindungi suatu gugus fungsi agar tidak ikut bereaksi karena gugus tersebut adalah gugus yang diinginkan.
Gugus pelindung adalah gugus fungsi yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis. Deproteksi adalah penghilangan atau reduksi gugus pelindung menjadi gugus fungsi awal yang dilindungi.
Pemilihan gugus pelindung :
1. Mudah dimasukan dan dihilangkan.
2. Tahan terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi.
3. Stabil dan hanya bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengenbalikan gugus fungsi aslinya.
4. Gugus pelindung seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus.
...Gugus Methoxymethyl (MOM) merupakan salah satu yang terbaik untuk melindungi kelompok alkohol dan fenol. MOM eter dapat dibuat dengan alkohol atau fenol dengan MOMCl (methoxymethyl klorida) or MOMOAc (methoxymethyl asetat)
gugus pelindung yang digunakan dapat berupa MOM ethers (Metoksi metil), tetapi reagen ini sangat toksik. sehingga digunakan Meo Ome dengan katalis asam dan pelarut CH2Cl2 , saat OH dilindungi maka, tidak akan berekasi setelah gugus karbonil berekasi maka OH dapad deproteksi dengan CF3COOH.
PERMASALAHAN!!!
1. Apa yang menyebabkan suatu heteroatom itu dapat memberikan kereaktifitas pada suatu molekul tertentu?
2. Mengapa basa piridin digunakan sebagai katalis dalam manipulasi gugus fungsi ?
Apa kelebihan dari piridin tersebut?
3. Pada penggunaan gugus pelindung MOM digunakan untuk melindungi gugus alkohol, bagaimana jika dalam suatu sintesis terdapat 2 gugus alkohol yang akan dilindung, apakah MOM dapat melindungi kedua gugus tersebut? Bagaimana langkah-langkah nya?
Apa kelebihan dari piridin tersebut?
3. Pada penggunaan gugus pelindung MOM digunakan untuk melindungi gugus alkohol, bagaimana jika dalam suatu sintesis terdapat 2 gugus alkohol yang akan dilindung, apakah MOM dapat melindungi kedua gugus tersebut? Bagaimana langkah-langkah nya?
Saya menjawab no 1 Suatu heteroatom dapat memberikan reaktifitas pada suatu molekul tertentu karena heteroatom memiliki pasangan elektron bebas yang dapat membuat atom karbon menjadi kekurangan elektron. Sedangkan ikatan π memberi pengaruhnya karena sifatnya yang mudah terputus pada reaksi kimia. Suatu ikatan π membuat suatu molekul menjadi basa dan bersifat nukleofil".
BalasHapusNomer 3..tidak bisa karena Gugus Methoxymethyl (MOM) merupakan salah satu yang terbaik untuk melindungi 1 alkohol dan 1 fenol. MOM eter dapat dibuat dengan alkohol atau fenol dengan MOMCl (methoxymethyl klorida) or MOMOAc (methoxymethyl asetat)
BalasHapusTerimakasih saya mencoba menjawab permasalahan nomor 2.
BalasHapuspada suatu alkohol manipulasi gugus fungsi sangat diperlukan, yaitu bagaimana alkil yang berupa CH3 dapat disumbangkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara yaitu merubah alkohol menjadi sulfonat ester, dengan menggunakan katalis yang basa piridin.
Basa piridin digunakan sebgai katalis, dimana PEB dari nitrogen (N) akan mengikat PEB dari atom hidrogen (H).
Nitrogen akan mengikat Hidrogen, tetapi ikatan ini hanya sementara saja karena Hidrogen belum putus, karena pada toksilat ada Cl yang lebih reaktif untuk mengikat Hidrogen maka ikatan N dan H lepas sehingga piridin terbentuk kembai (katalis terbentuk kembali) sehingga Hidrogen putus dan menyebabkan oksigen bermuatan negatif (-) dan dan S bermuatan positif (+). selanjutnya O negatif akan berikatan dengan S positif, karena ikatan pada fenol terjadi resonansi sehingga ikatan akan cenderung mengarah ke fenol sehingga atom O yang terikat pada S dapat putus sehingga terbentuk sulfonat ester dan terbentuk CKarbokation metil sebagai agen pengalkilasi.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua :
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan pertama , barang kali karena basa piridin merupakan senyawa dengan berat molekul besar dsn bentuk yang meruah (bulky).
Keuntungan
pemakaian katalis heterogen (berupa padatan) adalah jenis katalisnya banyak,
mudah dimodifikasi dan dapat diregenerasi pada suhu pemisahan serta dapat
digunakan untuk mereaksikan senyawa yang peka terhadap suasana asam dan
tidak merusak warna ha
sil reaksi. Persyaratan utama suatu katalis heterogen
adalah permukaan yang aktif dan mampu mengadsorpsi reaktan. Kelebihan utama
katalis heterogen adalah kemudahannya dipisahkan dari hasil reaksi
(Berry
et.al
.,
1980)
.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg kedua:
BalasHapusKarena PEB dari nitrogen (N) akan mengikat PEB dari atom hidrogen (H).
Piridina memiliki struktur sama dengan benzena, berupa cincin datar dengan lima atom karbon dan satu atom nitrogen. Setiap atom dalam cincin terhibridisasi secara sp2. Oleh karena piridina memiliki satu atom nitrogen yang bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar, sedangkan benzena bersifat nonpolar. Ikatan dalam piridin, yang menunjukkan persamaan dengan ikatan yang terdapat dalam benzene. Akan tetapi, ada suatu perbedaan yaitu sifat elektronegatif nitrogen dari piridin akan mengurangi sejumlah electron dari cincin yang menyebabkan cincin karbon kurang negatif.
Saya menjawab no 1 Suatu heteroatom dapat memberikan reaktifitas pada suatu molekul tertentu karena heteroatom memiliki pasangan elektron bebas yang dapat membuat atom karbon menjadi kekurangan elektron. Sedangkan ikatan π memberi pengaruhnya karena sifatnya yang mudah terputus pada reaksi kimia. Suatu ikatan π membuat suatu molekul menjadi basa dan bersifat nukleofil".
BalasHapusNitrogen akan mengikat Hidrogen, tetapi ikatan ini hanya sementara saja karena Hidrogen belum putus, karena pada toksilat ada Cl yang lebih reaktif untuk mengikat Hidrogen maka ikatan N dan H lepas sehingga piridin terbentuk kembai (katalis terbentuk kembali) sehingga Hidrogen putus dan menyebabkan oksigen bermuatan negatif (-) dan dan S bermuatan positif (+). selanjutnya O negatif akan berikatan dengan S positif, karena ikatan pada fenol terjadi resonansi sehingga ikatan akan cenderung mengarah ke fenol sehingga atom O yang terikat pada S dapat putus sehingga terbentuk sulfonat ester dan terbentuk CKarbokation metil sebagai agen pengalkilasi.
BalasHapusPermasalahan 2 Keuntungan
BalasHapuspemakaian katalis heterogen (berupa padatan) adalah jenis katalisnya banyak,
mudah dimodifikasi dan dapat diregenerasi pada suhu pemisahan serta dapat
digunakan untuk mereaksikan senyawa yang peka terhadap suasana asam dan
tidak merusak warna ha
sil reaksi.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua :
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan pertama , barang kali karena basa piridin merupakan senyawa dengan berat molekul besar dsn bentuk yang meruah (bulky).
Keuntungan
pemakaian katalis heterogen (berupa padatan) adalah jenis katalisnya banyak,
mudah dimodifikasi dan dapat diregenerasi pada suhu pemisahan serta dapat
digunakan untuk mereaksikan senyawa yang peka terhadap suasana asam dan
tidak merusak warna ha
sil reaksi. Persyaratan utama suatu katalis heterogen
adalah permukaan yang aktif dan mampu mengadsorpsi reaktan. Kelebihan utama
katalis heterogen adalah kemudahannya dipisahkan dari hasil reaksi
Nitrogen akan mengikat Hidrogen, tetapi ikatan ini hanya sementara saja karena Hidrogen belum putus, karena pada toksilat ada Cl yang lebih reaktif untuk mengikat Hidrogen maka ikatan N dan H lepas sehingga piridin terbentuk kembai (katalis terbentuk kembali) sehingga Hidrogen putus dan menyebabkan oksigen bermuatan negatif (-) dan dan S bermuatan positif (+). selanjutnya O negatif akan berikatan dengan S positif, karena ikatan pada fenol terjadi resonansi sehingga ikatan akan cenderung mengarah ke fenol sehingga atom O yang terikat pada S dapat putus sehingga terbentuk sulfonat ester dan terbentuk CKarbokation metil sebagai agen pengalkilasi.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan pertama , barang kali karena basa piridin merupakan senyawa dengan berat molekul besar dsn bentuk yang meruah (bulky).
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua :
BalasHapussaya akan mencoba menjawab permasalahan pertama , barang kali karena basa piridin merupakan senyawa dengan berat molekul besar dsn bentuk yang meruah (bulky).
Keuntungan
pemakaian katalis heterogen (berupa padatan) adalah jenis katalisnya banyak,
mudah dimodifikasi dan dapat diregenerasi pada suhu pemisahan serta dapat
digunakan untuk mereaksikan senyawa yang peka terhadap suasana asam dan
tidak merusak warna ha
sil reaksi.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg kedua Karena PEB dari nitrogen (N) akan mengikat PEB dari atom hidrogen (H).
BalasHapusPiridina memiliki struktur sama dengan benzena, berupa cincin datar dengan lima atom karbon dan satu atom nitrogen. Setiap atom dalam cincin terhibridisasi secara sp2. Oleh karena piridina memiliki satu atom nitrogen yang bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar, sedangkan benzena bersifat nonpolar. Ikatan dalam piridin, yang menunjukkan persamaan dengan ikatan yang terdapat dalam benzene. Akan tetapi, ada suatu perbedaan yaitu sifat elektronegatif nitrogen dari piridin akan mengurangi sejumlah electron dari cincin yang menyebabkan cincin karbon kurang negatif.
Nitrogen akan mengikat Hidrogen, tetapi ikatan ini hanya sementara saja karena Hidrogen belum putus, karena pada toksilat ada Cl yang lebih reaktif untuk mengikat Hidrogen maka ikatan N dan H lepas sehingga piridin terbentuk kembai (katalis terbentuk kembali) sehingga Hidrogen putus dan menyebabkan oksigen bermuatan negatif (-) dan dan S bermuatan positif (+). selanjutnya O negatif akan berikatan dengan S positif, karena ikatan pada fenol terjadi resonansi sehingga ikatan akan cenderung mengarah ke fenol sehingga atom O yang terikat pada S dapat putus sehingga terbentuk sulfonat ester dan terbentuk CKarbokation metil sebagai agen pengalkilasi.
BalasHapusNitrogen akan mengikat Hidrogen, tetapi ikatan ini hanya sementara saja karena Hidrogen belum putus, karena pada toksilat ada Cl yang lebih reaktif untuk mengikat Hidrogen maka ikatan N dan H lepas sehingga piridin terbentuk kembai (katalis terbentuk kembali) sehingga Hidrogen putus dan menyebabkan oksigen bermuatan negatif (-) dan dan S bermuatan positif (+). selanjutnya O negatif akan berikatan dengan S positif, karena ikatan pada fenol terjadi resonansi sehingga ikatan akan cenderung mengarah ke fenol sehingga atom O yang terikat pada S dapat putus sehingga terbentuk sulfonat ester dan terbentuk CKarbokation metil sebagai agen pengalkilasi.
BalasHapus